Ginjal merupakan organ vital yang terdapat pada tubuh manusia. Menurut penelitian ilmiah, banyak manfaat yang ditawarkan oleh ginjal bagi kesehatan. Namun, ada juga beberapa obat herbal dan jamu yang diklaim dapat meningkatkan kesehatan ginjal. Akan tetapi, apakah benar-benar aman? Apakah obat herbal dapat merusak ginjal?
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), obat herbal adalah obat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan alami atau produk alami lainnya yang umum digunakan sebagai pengobatan. Obat ini dapat berasal dari species tanaman, binatang atau mineral. Sementara itu, jamu adalah produk herbal atau alami yang biasanya digunakan untuk tujuan medis atau terapeutik dan berasal dari tradisi asli Indonesia.
Penelitian telah membuktikan bahwa obat herbal, terutama yang berasal dari tanaman, memiliki kandungan biologis yang dapat mempengaruhi kemampuan ginjal untuk filtrasi, proses yang sangat penting untuk membersihkan toksin dari tubuh. Hal ini dikonfirmasi setelah para ahli menemukan bahwa asam fenol-intensif, zat yang ditemukan pada beberapa tanaman obat, dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan ginjal.
Penggunaan obat herbal dan jamu saat ini semakin populer. Mereka dianggap sebagai cara yang lebih aman dibandingkan dengan obat kimia. Namun, penelitian ilmiah menunjukkan bahwa penggunaan obat herbal dan jamu secara berlebihan dapat berpotensi menyebabkan kerusakan ginjal.
Beberapa obat herbal dan jamu yang populer di pasaran, seperti buah obi, mengandung berkurang atau bahan aktif yang dapat mengurangi fungsi ginjal. Bahan aktif ini adalah metabolit merendah yang terbentuk ketika bahan obat herbal atau jamu diproses melalui hati dan kemudian masuk ke dalam sirkulasi sistemik.
Kemudian, terdapat jamu dan obat alami yang populer di Indonesia. Beberapa diantaranya bahkan saat ini dipercaya bisa mengobati berbagai penyakit, mulai dari masalah pernapasan hingga masalah kulit. Namun, tentu saja, karena obat ini dibuat dari bahan-bahan alami seperti akar, getah, dan air, mereka selalu memiliki potensi bahaya bagi organ tubuh tertentu, khususnya ginjal.
Selain itu, obat tradisional dan obat asli Indonesia sering digunakan untuk mengobati berbagai masalah kesehatan. Namun, kebanyakan obat ini juga mengandung senyawa organik yang memiliki efek samping negatif pada fungsi ginjal. Beberapa bahan akut yang biasanya ada dalam obat tradisional juga dapat menimbulkan dampak yang merugikan ginjal.
Peneliti juga telah menemukan bahwa bahan aktif tertentu dalam obat herbal dan jamu dapat memicu kerusakan ginjal jika digunakan secara berlebihan. Sebagai contoh, senyawa furosamida yang ditemukan dalam obat dan jamu untuk diabetes, teh hijau, bawang putih, dan beberapa jenis obat herbal lainnya dapat menyebabkan kerusakan ginjal.
Oleh karena itu, penting sekali bagi Anda untuk mengetahui bahan-bahan aktif yang terkandung dalam obat herbal dan jamu yang akan Anda gunakan sebelum menggunakannya. Bahan aktif tersebut harus dianalisis oleh ahli kesehatan profesional agar Anda dapat memastikan bahwa obat ini aman untuk dikonsumsi.
Selain itu, Anda juga harus memastikan bahwa obat herbal atau jamu yang Anda beli adalah asli dan berasal dari produsen terpercaya. Ada banyak salah satu produk herbal tidak dibuat dengan standar yang tinggi dan bisa membahayakan ginjal Anda. Oleh karena itu, sebaiknya Anda membeli obat herbal atau jamu dari toko herbal yang terpercaya.
Jadi, meskipun memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, hindari mengonsumsi obat herbal dan jamu secara berlebihan. Jika Anda benar-benar ingin mengonsumsi obat herbal atau jamu, pastikan bahwa obat tersebut asli dan berasal dari produsen yang terpercaya. Selain itu, pastikan bahwa obat herbal atau jamu tersebut telah divisualisasi oleh ahli untuk menghindari kerusakan ginjal.